Ular Bakau Berbisa atau Tidak?

Ular bakau adalah salah satu jenis ular yang sering ditemui di daerah perairan bakau atau hutan mangrove di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Ular ini dikenal dengan kemampuan berenang yang baik dan habitatnya yang unik di dekat perairan. Banyak orang yang penasaran, apakah ular bakau termasuk ular berbisa atau tidak? Artikel ini akan membahas karakteristik, habitat, dan potensi bahaya dari ular bakau.

Ciri-Ciri Ular Bakau

Ular bakau (Boiga dendrophila), sering disebut juga dengan ular cincin emas karena memiliki pola garis kuning melingkar pada tubuhnya yang berwarna hitam. Beberapa ciri khas ular bakau antara lain:

  • Warna dan Pola: Tubuhnya berwarna dasar hitam dengan garis atau cincin kuning terang di sepanjang tubuhnya, membuatnya mudah dikenali. Warna ini juga membantu mereka berkamuflase di lingkungan bakau yang teduh dan berair.
  • Panjang: Ular bakau dewasa bisa tumbuh hingga panjang sekitar 2 meter, dengan tubuh yang ramping.
  • Kehidupan Semi-Akuatik: Ular bakau sangat mahir berenang dan sering kali terlihat bergerak di dekat perairan atau bahkan di atas pohon bakau. Habitat mereka di hutan mangrove membuat mereka unik dibandingkan ular darat lainnya.

Apakah Ular Bakau Berbisa?

Jawaban singkatnya adalah ya, ular bakau termasuk ular berbisa. Namun, tingkat bisanya berbeda dengan ular-ular berbisa mematikan seperti kobra atau ular weling.

  1. Jenis Bisa: Ular bakau memiliki bisa yang disebut sebagai bisa mildly venomous atau berbisa ringan. Bisanya termasuk dalam kategori racun neurotoksin, yang artinya racun ini menyerang sistem saraf mangsanya.

  2. Efek Pada Manusia: Meskipun ular bakau berbisa, bisanya dianggap tidak mematikan bagi manusia dewasa. Gigitan ular bakau bisa menyebabkan gejala ringan hingga sedang, seperti rasa sakit di area gigitan, pembengkakan, dan dalam beberapa kasus, gejala mual atau pusing. Namun, jika seseorang memiliki alergi tertentu, bisa ular ini mungkin menyebabkan reaksi lebih kuat, sehingga disarankan untuk segera mendapatkan perawatan medis.

  3. Taring Belakang (Rear-Fanged Snake): Ular bakau memiliki taring yang terletak di bagian belakang mulutnya (rear-fanged), berbeda dengan ular kobra atau viper yang memiliki taring di bagian depan. Dengan posisi taring ini, ular bakau tidak mudah menyuntikkan bisa ke mangsa besar atau manusia, kecuali jika menggigit dengan posisi yang tepat dan menggigit dalam waktu yang lebih lama.

Apakah Ular Bakau Berbahaya?

Meskipun berbisa, ular bakau biasanya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, kecuali jika merasa sangat terancam. Secara alami, ular bakau lebih cenderung menghindari manusia dan akan melarikan diri jika ada gangguan. Mereka akan menyerang atau menggigit hanya dalam keadaan terpojok atau merasa tidak punya pilihan untuk melarikan diri.

  • Reaksi Terhadap Ancaman: Ular bakau bukanlah ular yang agresif. Saat bertemu manusia, mereka biasanya memilih untuk menjauh daripada menyerang. Namun, jika mereka merasa sangat terancam, mereka bisa menggigit sebagai bentuk pertahanan.
  • Gigitan pada Hewan Kecil: Bisanya efektif untuk melumpuhkan hewan-hewan kecil, seperti katak, burung kecil, dan mamalia kecil yang menjadi mangsanya sehari-hari.

Tips Aman Bertemu Ular Bakau

Jika Anda tinggal atau beraktivitas di dekat hutan bakau atau area perairan yang menjadi habitat ular bakau, berikut beberapa tips untuk menghindari risiko gigitan ular bakau:

  1. Hindari Mengganggu Ular: Jangan mencoba mengusik atau menangkap ular bakau jika melihatnya di habitatnya. Biarkan ular tersebut tetap berada di lingkungannya tanpa gangguan.
  2. Perhatikan Langkah: Jika berjalan di hutan bakau, terutama di area yang teduh atau berlumpur, perhatikan langkah Anda karena ular bakau dapat bersembunyi di sekitar area ini.
  3. Gunakan Alat Pelindung: Jika Anda bekerja di lingkungan bakau atau perairan, pertimbangkan untuk menggunakan sepatu bot dan pakaian pelindung untuk mencegah gigitan ular atau serangga lainnya.
  4. Jangan Panik: Jika Anda tidak sengaja melihat ular bakau di dekat Anda, tetap tenang dan perlahan menjauh. Ular bakau cenderung tidak agresif dan tidak akan menyerang jika tidak merasa terancam.

Kesimpulan

Ular bakau termasuk dalam jenis ular berbisa, namun bisanya tidak mematikan bagi manusia. Dengan bisa yang ringan dan sifat yang tidak agresif, ular bakau jarang dianggap sebagai ancaman berbahaya. Selama tidak mengganggu atau menimbulkan ancaman bagi ular ini, mereka akan cenderung menghindari manusia.

Ular bakau memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama dalam menjaga keseimbangan populasi hewan kecil di hutan mangrove. Jadi, meskipun mereka berbisa, ular bakau tetap merupakan bagian penting dari alam yang perlu kita jaga dan hormati.

Tag : Ular
Back To Top